Sinergi Sistem Manajemen Zakat Antara BAZNAS, LAZISMU dan LAZISNU

Ketua Umum Lembaga Amil Zakat Nahdhatul Ulama (LAZISNU) KH. Masyhuri Malik sependapat dengan BAZNAS bahwa UU 23/2011 dan PP 14/2014 tentang pengelolaan zakat tidak akan menjadi penghambat dalam pengelolaan zakat secara nasional. Hal ini ia ungkapkan saat BAZNAS bersilaturahmi ke kantor pusat LAZISNU di bilangan Menteng, Jakarta Pusat (30/4).

“Hal ini jangan dilihat sebagai hambatan. BAZNAS dan LAZISNU justru dapat bersaing sehat dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat, bisa fastabiqul khairats,” ungkapnya.

Selain itu, KH. Masyhuri Malik juga menyambut baik tawaran BAZNAS untuk menerapkan Sistem Informasi dan Manajemen BAZNAS (SIMBA) dalam pengembangan sistem pelaporan zakat. Ia mengaku LAZISNU masih butuh banyak masukan terkait sistem pelaporan.

“Kita kan lembaga publik yang harus transparan dan akuntabel,” jelasnya.

SIMBA merupakan sistem manajemen informasi yang dibangun BAZNAS untuk memudahkan sistem pelaporan zakat nasional, baik untuk BAZ maupun LAZ. Melalui SIMBA, data penghimpunan dan penyaluran dana zakat akan terpetakan dengan jelas. Ketua Umum BAZNAS Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc menjelaskan bahwa data-data ini diperlukan agar kontribusi zakat dalam membangun umat dapat terlihat.

Selain digunakan oleh BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota, SIMBA telah digunakan oleh LAZ Pusat Zakat Umat (PZU) dan LAZ Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Selain itu, beberapa LAZ lain juga telah siap menggunakan SIMBA.

Nada serupa juga diutarakan Direktur Pelaksana Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (LAZISMU) Khoirul Muttaqin saat kunjungan BAZNAS Senin (12/5) lalu. Ia mengungkapkan bahwa LAZISMU telah memiliki sistem IT untuk database pelaporan. Hanya saja masih ada kendala, terutama di bagian SDM yang mengoperasikannya.

“Kami juga akan mempelajari sistem IT yang ada sudah kami gunakan agar bisa connect dengan SIMBA dan dapat saling support,” pungkasnya.

Sinergi antara LAZISNU, LAZISMU dengan BAZNAS bukanlah kali pertama. Sebelumnya, sinergi antara keduanya dan BAZNAS telah kerap terjalin, terutama berkaitan dengan program karitas maupun pendidikan. Sebagai contoh, BAZNAS pernah bersinergi dengan LAZISNU untuk program Ikatan Sarjana NU dan Java Overland. Sedangkan dengan LAZISMU, BAZNAS pernah bekerjasama terkait program pemberdayaan TKI.

Bahkan Direktur Pelaksana BAZNAS, Teten Kustiawan mengaku bahwa pengurus BAZNAS di daerah tidak sedikit yang berasal dari NU dan Muhammadiyah.

“Kita tidak ada masalah, karena pengurus BAZNAS di daerah ada juga yang orang NU dan Muhammadiyah,” terangnya.

sumber; http://pusat.baznas.go.id/berita-utama/sinergi-sistem-manajemen-zakat-antara-baznas-lazismu-dan-lazisnu/