BAZNAS DAN KEMENAG KOTA YOGYAKARTA CANANGKAN PROGRAM PEDULI GARUT
Menyikapi bencana banjir di Garut Jawa Barat 20 September 2016 lalu, Baznas kerja sama dengan Kementerian Agama Kota Yogyakarta dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Yogyakarta melalui Masjid-masjid se-Kota Yogyakarta menyelenggarakan empat program utama, yaitu: Pertama, penggalangan dana peduli banjir. Kedua, pemberian bantuan perbaikan tempat ibadah masjid/musholla. Ketiga, pelatihan pendampingan korban banjir bagi Penyuluh Agama Islam Kabupaten Garut. Kelima, penyaluran paket sembako bagi korban bencana serta penguatan keimanan dengan menyelenggarakan pengajian umum.
Program penggalangan dana, utamanya ditujukan kepada masjid/musholla di kota Yogyakarta, serta keluarga besar di setiap satuan kerja Kementerian Agama Kota Yogyakarta. Program penggalangan dana, ternyata mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, khususnya takmir masjid di Kota Yogyakarta. Sementara ini, peroleh atau hasil penggalangan dana per-18 Oktober 2016, telah mencapai Rp 135.771.000, dengan rincian sebagai berikut:
NAMA | JUMLAH |
Kemenag Kota | 16.407.500 |
139 masjid | 113363500 |
Sekolah | 6.000.000 |
JUMLAH TOTAL | 135.771.000 |
Sumber: Baznas Kota Yogyakarta
Hasil penggalangan dana, nantinya sebagian akan digunakan untuk melaksanakan program bantuan fisik dan non-fisik. Untuk melaksakan program tersebut, maka Baznas dan Kemenag Kota Yogyakarta telah menerjunkan Tim untuk komunikasi dengan pejabat atau pimpinan Kemenag Kabupaten Garut serta kunjungan ke lokasi bencana yang telah dilaksanakan pada hari Kamis, 29 September 2016.
Tim Baznas yang dikomandani Bapak Misbahrudin telah melakukan kunjungan langsung ke Garut dan diterima oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut untuk mendapatkan informasi atau gambaran yang komprehensif mengenai dampak dari bencana banjir, baik terkait dengan fasilitas umum, khususnya masjid/musholla maupun warga masyarakat yang menjadi korban.
Setelah dilakukan konfirmasi, verifikasi dan analisis kebutuhan serta permasalahan di lapangan, maka program bantuan fisik dan non-fisik segera dilaksanakan. Tahap pertama, dikirimkan dua orang relawan dari Baznas untuk melakukan penanganan program bantuan fisik yang difokuskan pada perbaikan masjid/musholla yang rusak akibat banjir. Bersamaan dengan itu, diterjunkan satu orang dari Kementerian Agama Kota Yogyakarta untuk menjadi nara sumber dalam Pelatihan Pendampingan korban banjir bagi Penyuluh Agam Islam Kabupaten Garut.
H. Misbahrudin dari Baznas sedang memberikan penjelasan program di hadapan Penyuluh Agama Garut
Berbeda dengan bencana gunung Kelud di Kediri tahun 2014, waktu itu, Baznas dan Kemenag Kota Yogayakarta mengirimkan 20 orang relawan untuk program Bersih-bersih dan Benar-benah masjid (BBM) selama 10 hari. Untuk bencana banjir di Garut itu, tenaga relawan untuk program fisik, diambilkan dari masyarakat setempat. Ini dalam rangka memberikan kesempatan pendapatan dan pekerjaan bagi warga setempat.
Kemudian untuk program non fisik, yaitu pelatihan pendampingan korban banjir, diperuntukkan khusus bagi para Penyuluh Agama Islam Kabupaten Garut. Diketahui bahwa, akibat dari banjir bandang ini, ada tiga tempat yang menjadi pusat pengungsian warga yang rumahnya hilang terbawa arus banjir atau rusah berat dan tidak mungkin lagi dihuni dalam waktu dekat. Seperti di Islamic Center Garut terdapat 400 an jiwa yang mengungsi dan dipekirakan dalam jangka waktu agak lama, bisa tiga atau enam bulanan ke depan mereka belum bisa kembali ke rumahnya.
Karena itu, ini diperlukan pendampingan bagi para pengungsi. Sesuai dengan tugas Penyuluh Agama, maka fokus pendampingannya adalah masalah mental dan spiritual. Pendampingan masalah ini tentu tidak semudah melaksakan program fisik. Karena efektifitas proses pendampingan korban bencana (banjir) itu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal itu menyangkut SDM relawan yang memiliki keahlian (skill) spesifik berkomunikasi dengan orang yang sedang mengadapi masalah. Termasuk dalam hal ini adalah pengalaman atau jam terbang sebagai pendimping sangat mentukan kemampuan personal dalam mengelola proses pendampingan.
Sedangkan faktor eksternal menyangkut berbagai persoalan yang dihadapi oleh korban (pengungsi), tempat pengungsian, sarana logistik, dan sebagainya. Itu semua harus dipertimbangkan dalam melaksanakan proses pendampingan.
Pelatihan Pendampingan
Pelatihan pendampingan korban banjir dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Oktober 2016 bertempat di aula Kemenag Kabupaten Garut. Peserta sebanyak 35 orang Penyuluh Agama Islam Kabupaten Garut.
M. Mahlani sedang memberikan materi manajemen pendampingan
Materi pelatihan meliputi: orientasi pendampingan korban banjir, identifikasi petaterdampakbencanabanjir di Garut 2016 dan manajemenpendampingankorbanbanjir. Manajemen pendampingan terdiri dari: dampaksosial-psikologiskorbanbencana, dentifikasikebutuhankorbanbencana, menentukankegiatan dan langkah-langkah teknis pendampingan.
M. Mahlani sedang memberikan materi manajemen pendampingan
Narasumber terdiri dari BPBD kabupaten Garut menyampaikan materi identifikasi peta bencana banjir dan nara sumber kedua M. Mahlani, Penyuluh Agama Islam Kota Yogyakarta. Kegiatan pelatihan ini semuanya fifasilitasi oleh Baznas Kota Yogyakarta.
Masjid Al-Hidayah yang telah selesai direhab oleh Team BBM Baznas Kota Yogyakarta
Bantuan Fisik
Bantuan fisik untuk korban banjid di Garut difokuskan pada perbaikan masjid/mushola yang rusak akibat banjir. Data masjid yang dilakukan perbaikan sampai hari Kamis 13 Oktober 2016 sebanyak 14 unit, yaitu:
- Masjid Al Fatah – Sukakarya
- Masjid Al Hidayah – Kampung Cikamiri
- Masjid dan Madrasah Ath Thohirin – Tarogong Kidul
- Masjid Nurul Hidayah – Karang pawitan
- Masjid Al Maksum – Cijambe
- Masjid Al Aziz – Mekarsih
- Masjid Al Ikhlas – Babakan Baru
- Masjid Miftahu Sudur/Panti Wreda – Jl. Pembangunan
- Masjid Istiqamah – Asrama Taruna Negara Tarogong Kidul
- Masjid Syarif Ali – kampug Cipicung
- Masjid At Tarbiyah – Tarogong Kidul
- Masjid Al khlas & Madrasah – Tarogong Kidul
- Masjid Jami Al Husain – Pasirwangi
- Musholla Al Wira – Pasirwangi
- Masjid Riadhul Atfal
- Masjid Al Farisi
- Majisd Jami’ Nurul Huda
- Mushala Sari Mukti
- Mushala Polsek - Tarogong Kidul
- Masjid Al-Hidayah
Kepala Kankemenag Kabupaten Garut, Drs. H. Usep Saepudin Muhtar, M.Si, menyatakan sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi atas bantuan dari Baznas dan Kemenag Kota Yogyakarta yang menginisiasi kegiatan yang belum dilakukan oleh lembaga-lembaga lain. Sementara ini, bantuan berupa logistik berupa paket embako diberikan pada keluarga korban bencana berbarengan dengan acara pengajian umum yang dilaksanakan pada hari jum’at, 21 Oktober 2016 kepada 200 kepala keluarga, selain itu 60 paket sembako juga diberikan kepada 60 tukang yang telah membantu mengerjakan program renovasi masjid/mushala.
Karena itu, bantuan fisik dari Baznas Kota Yogyakarta berupa pembersihan dan perbaikan masjid merupakan kegiatan yang yang sangat baik dan warga masyarakat Garut sangat mengucapkan terima kasih.
Pengajian umum yang dilaksanakan merupakan akhir dari kegiatan program yang dilaksanakan, sekaligus peresmian salah-satu Masjid yang telah diperbaiki oleh Kepala Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Drs. H. Sigit Warsita, MA. Dengan akhir program ini seluruh relawan ditarik kembali ke Yogyakarta untuk memulai aktifitas baru di Yogyakarta, semoga program yang terlaksana berdampak positif terhadap masyarakat Kabupaten Garut, Amin.