Berikan Motivasi kepada Pelaku UMKM Terdampak Covid-19, BAZNAS Kota Yogyakarta selenggarakan Kegiatan MOSLIM
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta kembali menyelenggarakan kegiatan MOSLIM (Masa Orientasi Saudagar Muslim) yang dilaksanakan mulai hari Rabu (7/10/2020) – Sabtu (10/10/2020) di lantai dasar Masjid Pangeran Diponegoro komplek Balaikota Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti sebanyak 215 mustahik penerima manfaat program pemberdayaan ekonomi produktif yang berasal dari usulan PKK Kota Yogyakarta sebanyak 140 orang, warga kampung Muja Muju sebanyak 14 orang, warga kampung Keparakan sebanyak 10 orang, warga kampung Sudagaran sebanyak 1 orang, dan warga lokalisasi Bong Suwung sebanyak 4 orang. Selain usulan dari masyarakat ataupun pengurus kampung, BAZNAS Kota Yogyakarta juga memberikan bantuan atas usulan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Yogyakarta sebanyak 21 orang serta dari Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Yogyakarta sebanyak 25 orang. 215 penerima manfaat tersebut adalah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Yogyakarta yang masuk dalam kategori kurang mampu.
Syamsul Azhari selaku Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta menyampaikan, “Karena peserta kegiatan MOSLIM pada tahun ini tergolong banyak dan dalam rangka antisipasi penyebaran wabah Covid-19, maka kegiatan MOSLIM pada tahun ini dibagi menjadi 4 gelombang yang dilaksanakan selama 4 hari berturut - turut dengan pemateri - pemateri yang sudah disiapkan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta. Pemateri pada kegiatan MOSLIM ini bervariasi ada unsur Dosen, Praktisi atau Pelaku Usaha, dan Motivator. Materi masa orientasi saudagar muslim meliputi penguatan dan penegasan komitmen, pembekalan pelaku usaha, serta teknik pembukuan dan pelaporan. Secara umum, kegiatan orientasi ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi, mengetahui aturan program, dan memberi bekal pengetahuan teknis tentang usaha”.
“Setelah mengikuti kegiatan MOSLIM, penerima manfaat harus menandatangani kesepakatan dalam bentuk MoU yang berisi tentang kesepakatan mustahik untuk segera menjalankan usaha secara optimal dan intens, para mustahik juga diwajibkan membuat laporan dan mengikuti Sekolah Saudagar. Dalam MoU juga diberi aturan yang tegas agar penerima manfaat dapat bertanggungjawab dan mempunyai kesadaran untuk mengembangkan dana zakat yang telah diberikan. Masing-masing penerima manfaat nantinya akan menerima bantuan sebesar 1 juta rupiah,” tambah Syamsul Azhari.
Syamsul Azhari juga berpesan kepada Penerima Manfaat, “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan Saudagar yang tergabung dalam UMKM binaan BAZNAS Kota Yogyakarta bisa sukses dalam berbisnis yang dibarengi dengan amalan sunnah shalat Dhuha, membaca Al – Qur’an, dan melakukan amal jariyah serta selalu istiqomah apapun kondisinya”.
Kegiatan MOSLIM pada gelombang pertama juga dihadiri oleh Tri Kirana Mustlidatun selaku Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Yogyakarta. Pada sambutannya beliau menyampaikan, “Bahwa pemberian bantuan yang diberikan kepada penerima manfaat program pemberdayaan ekonomi produktif ini bukan hanya uang gratis dan juga bukan yang berbayar, tetapi ada maksud dan tujuannya”.
“Dana yang diberikan itu digunakan untuk mengembangkan usaha, bukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun kebutuhan pokok. Tujuan BAZNAS Kota Yogyakarta memberikan bantuan ini adalah untuk membangkitkan dan menghidupkan kembali usaha yang melempem akibat pandemi Covid-19. Dana usaha yang diberikan harus punya perkembangan, meskipun dalam keadaan pandemi Covid-19 harus tetap bangkit karena kehidupan harus tetap berjalan. Dana bantuan yang diberikan merupakan dana yang berasal dari uang zakat yang dikelola oleh BAZNAS Kota Yogyakarta dengan harapan dana zakat yang ditasharufkan tersebut bisa menjadi amal jariyah yang diharapkan mampu memberikan manfaat baik untuk muzakki, amil, dan, mustahik. Jangan sampai dana usaha yang diberikan itu mubazir karena dana tersebut merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan,” tegas Tri Kirana Mustlidatun.
Dwiyono Iriyanto selaku pemateri pada kegiatan MOSLIM kali ini menyampaikan materi dengan tema Kiat Berkelit pada Masa Sulit. Beliau menekankan bahwa dalam menjalankan sebuah usaha kita tidak hanya melakukan usaha saja, akan tetapi juga bisa memberikan solusi kepada konsumen. Sikap yang diperlukan untuk menghadapi cobaan selama pandemi Covid-19 adalah dengan membangun mental yang stabil. “Orang - orang yang mempunyai mental stabil ialah orang - orang yang sabar, responsif dan solutif,” tutur Dwiyono Iriyanto.
Dwiyono Iriyanto menambahkan, “Untuk memulai usaha yang sukses diperlukan sikap inovatif, selalu melakukan modifikasi dan gemar bertanya supaya melahirkan ide - ide baru, terus melakukan promosi, cermat dan hemat, serta tidak berhenti berdo’a dan tawakal karena Allah SWT selalu memberikan jalan dalam situasi apapun”. (Vingky Kurnia/Dhita Kurnia Habsari)