BAZNAS KOTA YOGYAKARTA - Mekanisme "Pendistribusian Zakat" dalam Sistem Ekonomi Islam

Mekanisme "Pendistribusian Zakat" dalam Sistem Ekonomi Islam

pkl_Asti 28 Juli 2023 4.496x (225)

Zakat adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat tertentu, yakni cukup kekayaan (nisab) dan telah memiliki kekayaan selama satu tahun penuh (haul). Zakat merupakan kewajiban bagi umat Muslim untuk memberikan 2, 5% dari total harta mereka, kepada golongan yang berhak menerima zakat (asnaf).

Mekanisme Pendistribusian Zakat

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 60, bahwa ada delapan golongan asnaf yang berhak untuk menerima zakat.

1. Fakir

Fakir yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga serta fasilitas yang dapat digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan pokok atau dasarnya.

2. Miskin

Miskin yaitu orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. Kadar zakat yang disalurkan kepada kedua golongan fakir dan miskin ini tentu disesuaikan antara kebutuhan mereka dengan kemampuan dana zakat yang tersedia. Sayidina Umar bin Khattab RA berkata, “Apabila kamu memberi mereka (fakir dan miskin bagian dari zakat), maka berikan sejumlah yang akan mencukupi mreka.”

3. Amil

Dalam istilah fiqih, “Amil adalah orang yang diangkat oleh pemerintah (imam) untuk mengumpulkan zakat kepada orang yang berhak menerimanya.”

Kepada para anggota amil zakat yang tidak mendapat gaji khusus dari pemerintah sebagai imbalan atas pekerjaannya mengelola zakat, sekalipun mereka tergolong orang yang kaya- diberikan hak untuk mendapat dan menerima dana zakat sebagai penghargaan kepada mereka atas amal bakti yang mereka sumbangkan. Adapun besarnya bagian mereka tentu disesuaikan dengan keadaan.

4. Muallaf

Secara harfiah muallaf berarti orang yang diizinkan. Sedangkan menurut fiqih zakat “muallaf” ialah orang yang diizinkan hatinya dengan tujuan agar mereka memeluk agama Islam, tidak mengganggu umat Islam atau agar mereka tetap dan mantap hatinya dalam Islam, dan ataudari kewibawaan mereka akan menarik non-Muslim untuk memeluk agama islam.

5. Riqab (Budak)

Dalam istilah fiqih zakat adalah budak (hamba) yang di berikan oleh tuannya mengumpulkan harta untuk menebus/membeli kembali dirinya dari tuannya. Zakat diberikan kepadanya dalam rangka membantu dia membayar uang yang dijanjikan tuannya itu. Namun demikian, yang bersangkutan tidak boleh menerima zakat dari tuannya, karena akan terjadi perputaran harta secara semua, yaitu dari tuan ke tuannya. Imam Al-bajuri (1:294) berkata: “Adapun Tuan yang memiliki hamba mukatab (riqab) tidak boleh memberikan zakatnya kepada hamba mukatabnya tersebui, karena kemanfaatan pemberian tersebut akan kembali kepadanya lagi.”

6. Gharim yaitu orang yang berhutang karena untuk kepentingan mendesak, bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Apabila gharim mampu membayar, maka beban pembayaran hutang ditangguhkan padanya, dan yang bersangkutan tidak berhak menerima zakat sebagai gharim, kecuali gharim yang berhutang untuk membiayai usaha, meredam permusuhan yang diduga mengakibatkan pertumpahan darah. Untuk kasus semacam ini gharim tersebut diberikan bagian zakat sekedar cukup membayar hutangnya.

7. Fisabilillah

Jumhur ulama berpendapt bawa fisabilillah sebagai "perang mempertahankan dan memperjuangkan agama Allah yang meliputi pertahanan Islam dan kaum muslimin.” Kepada para tentara yang mengikuti peperangan tersebut, sedangkan mereka tidak mendapatkan gaji dari Negara, maka diberikan bagian dana zakat untuk memenuhi kebutuhannya.

8. Ibnu Sabil

Ibnu sabil adalah "orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan perjalanan maksiat dan dia mengalami kesengsaraan, kekurangan/kehabisan ongkos dalam perjalanannya." Kepadanya diberikan bagian dana zakat sekedar mencukupi biaya yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat tujuannya.

========================

#HartaBerkahJiwaSakinah
#PengelolaZakatTerbaikTerpercaya
#AmanahProfesionalTransparan
#TerimakasihMuzakiDanMustahiq
========================
Mari tunaikan zakat, infaq, sedekah, fidyah, kafarat dan qurban transfer ke rekening:
BSI : 4441111121
BRI : 153101000005307
an. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta
Atau melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id