BAZNAS KOTA YOGYAKARTA - ZAKAT HEWAN TERNAK YANG DIPERDAGANGKAN

ZAKAT HEWAN TERNAK YANG DIPERDAGANGKAN

Admin_BAZNAS 04 September 2023 3.984x (232)

Sejalan dengan perkembangan perekonomian modern, obyek zakat tidak lagi secara langsung hanya masuk pada suatu bagian tertentu secara jelas dan pasti, misalnya masuk pada obyek zakat pertanian saja, atau zakat perdagangan saja, atau hanya pada zakat peternakan saja.

Akan tetapi kadangkala terjadi tumpang tindih antara yang satu dan lainnya. Sebagai contoh, kTautan ini berkembang perusahaan yang berbasis pada peternakan ataupun perikanan.

Pertanyaanya, Bagaimana dengan peternakan ayam, itik, bahkan juga peternakan kambing dan peternakan sapi, Apakah zakatnya dimasukkan pada zakat peternakan ataukah pada Zakat perdagangan?

Salah satu persyaratan utama dalam zakat peternakan adalah as saum yaitu bahwasanya ternak-temak tersebut mencari rumput sendiri selama atau sebagian besar waktu- satu tahun, dan bukan binatang yang diupayakan rumputnya dengan biaya pemilikan.

Hal ini sejalan dengan sebuah hadis riwayat Abu Dawud 117 bahwasanya Abu Bakar menjelaskan kewajiban zakat sebagaimana dikemukakan Rasulullah SAW

"Zakat empat puluh ekor unta yang menumput sendiri adalah seekor unta betina berusia dua tahun, memasuki tahun ketiga" Juga sabda Rasulullah SAW dalam hadis tersebut.

"Zakat empat puluh ekor kambing yang merumput sendiri adalah seekor domba sampai dengan jumlah seratus dua puluh ekor."

Dalam kenyataan, hampir semua jenis peternakan sekarang tidak lagi memenuhi persyaratan as saum (merumput sendiri), akan tetapi dipelihara, diberikan rumput dan ditempatkan pada tempat-tempat atau kandang kandang yang telah dipersiapkan dengan baik.

Dalam menetapkan kewajiban zakat pada suatu obyek zakat, menurut Yusuf al-Qaradhawi, tidak boleh terjadi penetapan dua kali. Dalam contoh kasus di atas, tidak dibenarkan sebagai obyek zakat peternakan sekaligus juga obyek zakat perdagangan.

Jika terdapat peternakan kambing, sapi, kerbau ataupun unta, tetapi dikelola, dipelihara dan juga diternakkan, tidak memenuhi persyaratan kewajiban zakat, seperti tersebut di atas, sementara niat pemeliharaannya untuk dijadikan sebagai komoditas perdagangan, maka Zakatnya termasuk ke dalam akar perdagangan.

Nisab Zakat Hewan Ternak (yang diperdagangkan)

Dari pernyataan diatas pemeliharaan hewan untuk dijadikan sebagai komoditas perdagangan, maka Zakatnya termasuk ke dalam akar perdagangan. Maka Nishabnya senilai 85 gram emas, dan kadar zakatnya sebesar 2,5 persen, dikeluarkan setiap tahun satu kali. Dimasukkannya ke dalam obyek zakat perdagangan, sejalan dengan sebuah hadis riwayat Abu Dawud dari Samurah bin Jundab.

Zakat Perikanan

Adapun zakat perikanan, dapat diibaratkan pada zakat perdagangan atau zakat pertanian. Jika diibaratkan pada zakat pertanian, maka zakatnya dikeluarkan setiap kali memanen (menghasilkan) dengan nishab senilai nishab hasil pertanian, yaitu sebesar lima ausaq atau senilai 653 kg padi atau gandum Hal ini sejalan dengan 121 sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dari Abi Said al- Khudri.

Adapun mengenai kadar zakatnya adalah sebesar lima persen, dianalogikan pada zakat pertanian, yang sistem irigasinya memerlukan biaya yang cukup besar. Hal ini sejalan pula dengan hadis riwayat Imam Bukhari 123.

Mengenai zakat perikanan laut bahwa lebih tepat jika dianalogikan juga pada zakat pertanian, sehingga, nishab, kadar, dan waktu mengeluarkannya sama seperti zakat perikan seperti tersebut di atas.

================

#HartaBerkahJiwaSakinah
#PengelolaZakatTerbaikTerpercaya
#AmanahProfesionalTransparan
#TerimakasihMuzakiDanMustahiq
================
Mari tunaikan zakat, infaq, sedekah, fidyah, kafarat dan qurban transfer ke rekening:
BSI : 4441111121
BRI : 153101000005307
an. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta
Atau melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id